Hari-hari ini, Sobat Biko pasti sudah tidak asing dengan istilah digitalisasi. Alih media dari tradisi luring (offline), cetak, audio, dan video ke tradisi daring (online) begitu cepat berkat transformasi digital yang masif. Tidak terkecuali di bidang bisnis. Digitalisasi di bidang bisnis—melalui media sosial—memberikan kesempatan bagi bisnis untuk menjangkau lebih banyak pengguna.
Agar menjangkau dan terlibat langsung dengan pengguna media sosial, bisnis harus memiliki sensitivitas terhadap pasar agar selalu berupaya mencari tahu kebutuhan serta preferensi untuk membuat konten promosi yang sesuai dengan audiensnya.
Salah satu cara terbaik untuk terlibat dan terhubung dengan target audiens adalah dengan membuat konten promosi yang menarik. Selain menarik, pembuatan konten promosi juga harus memperhatikan syarat-syarat tertentu agar konten tidak berakhir menjadi perluasan jangkauan audiens dan efek viral saja, tapi juga menghasilkan omzet.
Lalu, hal apa saja yang wajib ada di konten promosi agar jualan Sobat Biko laris manis? Yuk, mari simak penjelasannya!
Headline yang Menarik
Jika Sobat Biko membaca kata ‘headline’, tentunya yang akan terlintas di kepala adalah sebuah tulisan panjang dalam sebuah artikel. Tapi headline ini ternyata tidak hanya ada pada artikel saja, melainkan dapat juga dipakai di sebuah postingan di Instagram, Facebook, maupun berbagai platform yang lain.
Agar menciptakan sebuah headline yang menarik, Sobat Biko wajib memperhatikan beberapa hal, antara lain:
- Siapkan konsep konten secara utuh, mulai dari judul, gambar atau video, sampai caption yang akan kamu buat.
- Memasukkan emosi di dalam headline yang memicu rasa senang, empati, optimis, dll.
- Stand Out! Headline yang bagus adalah yang sangat menonjol dan tentunya mudah dimengerti hanya dalam sekali baca. Tidak masalah jika kamu menggunakan huruf kapital semua atau juga menambahkan emoji di dalamnya.
- Disadari atau tidak, ternyata menggunakan angka dalam headline mampu menarik minat seseorang untuk mengklik dan membaca caption di postingan kamu. Kamu dapat memakai angka dan menggabungkannya dengan kalimat yang menarik atau juga menawarkan daftar tips, cara, hal, produk, atau informasi lainnya.
Main Content yang Informatif
Selain headline, hal yang tidak kalah penting adalah main content. Main content merupakan isi utama dari konten yang akan kamu buat.
Sebisa mungkin seluruh informasi yang ingin kamu sampaikan kepada audiens harus disederhanakan ke dalam bahasa yang lebih singkat, padat, dan informatif. Jika memang dirasa isi konten kamu belum bisa direpresentasikan ke dalam desain gambar atau video, maka informasi lanjutan bisa kamu cantumkan di caption.
Wajib Menyertakan ‘Call to Action’
Sebelum masuk ke penjelasan, mari coba Sobat Biko memposisikan diri sebagai calon customer. Sering kali kamu dihadapkan dengan konten promosi yang menarik dan berkesan, akan tetapi konten tersebut tidak dilengkapi dengan cara yang mengarahkan kamu untuk membeli produk atau jasa yang kamu inginkan. Alhasil, sebagai calon customer kamu akan skip dan transaksi jual beli yang seharusnya terjadi bisa batal. Mari kita jelaskan penyebabnya!
Secara sederhana, Call To Action (CTA) dapat diartikan sebagai ajakan pemilik konten kepada audiensnya untuk melakukan tindakan yang pasti. Secara branding, tindakan tersebut bisa berupa komentar, sukai, bagikan, atau ikuti.
Lebih lanjut lagi, agar konten promosimu berakhir dengan closing, kamu juga bisa membuat CTA yang mendorong audiensmu agar bisa membeli produk atau menggunakan jasamu. Misalnya dengan menyertakan nomor atau link WhatsApp, link marketplace, link pendaftaran, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan: jangankan untuk memperoleh omzet dari hasil penjualan, ‘perangkap’ untuk memperoleh data customer di awal saja sudah tidak dijalankan.
Gimana, Sobat Biko udah lebih paham cara bikin konten jualan yang ciamik, kan? Yuk, bagikan artikel ini agar jualan teman-temanmu makin laris juga!