Over 10 years we helping companies reach their financial and branding goals. Onum is a values-driven SEO agency dedicated.

CONTACTS

Halo sobat Biko, buat bisnis kamu saat ini kamu pakai teknik jualan yang mana si? selling-selling-selling atau storyselling?

Oke, sebelumnya mari kita kenalan dulu sama dua teknik jualan ini ya. 

Selling tuh teknik jualan yang to the point, kamu langsung paparin ke customer barang atau jasa apa yang kamu jual. Nah bedanya dengan storyselling itu lebih mengedepankan cerita dibandingkan to the poin jualan.

Biar semakin paham perbedaan antara selling dan storyselling langsung aja kita liat contoh penerapannya melalui desain ya.

  vs 

Yang kiri ini selling, dimana desain tersebut langsung to the point menginfokan jasa apa aja yang ditawarkan oleh Bikin Kreatif, nah sedangkan yang bagian kanan ini storyselling dengan menggunakan gambar yang menunjukan bahwa Bikin Kreatif memiliki bukti bahwa ia memiliki jasa kelola sosial media dengan desain yang bagus, kekinian dan kreatif, hal ini tidak ditunjukan dengan tulisan melainkan dengan gambar.

Nah itu kalau dari segi desain desain, sekarang kita pelajari perbedaan selling dan storyselling dari segi karakteristiknya ya.

Selling

  1. Informasi detail dan gamblang

Dalam selling biasanya informasi yang disampaikan menggunakan kata kata secara jelas, mendetail dan gamblang. Contohnya desain di atas yang disampaikan secara jelas dan bukan dalam bentuk konten tersirat. Dengan menggunakan konten yang detail dan gamblang akan memudahkan customer untuk mengetahui informasi apa yang hendak kamu sampaikan. 

  1. Jelas Jualannya

Dengan konten yang gamblang maka nampak jelas bahwasannya kamu sedang menjual produkmu, kamu tampilkan produk yang kamu jual dan tawarkan pada customer secara langsung.

  1. Membuat konsumen langsung beli

Dengan penggunaan kalimat yang to the point kamu bisa secara langsung membuat konsumen membeli produkmu karena konsumen paham bahwa produkmu menawarkan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. 

Storyselling

  1. Informasi value dan experience mengenai produk/ jasa

Storyselling biasanya menceritakan value apa yang bisa customer dapatkan bila ia menggunakan produk yang kamu jual, serta experience apa yang bisa customer dapatkan setelah membeli produk/jasa yang kamu miliki. Dari cerita ini customer akan memahami mengapa ia harus membeli produk yang kamu jual.

  1. Menjual secara tidak langsung

Dengan menggunakan teknik bercerita maka secara otomatis kamu tidak hardselling melainkan softselling sehingga sebenarnya kamu jualan tapi bagi konsumen kamu bukan sedang berjualan.

  1. Menyesal emosi konsumen

Dengan menceritakan value dan experience apa yang akan didapatkan oleh konsumen bila membeli produkmu ini adalah teknik yang menyasar emosi konsumen untuk membuat mereka merasa membutuhkan produkmu namun tidak secara langsung, sehingga konsumen akan tertarik untuk mengenal lebih lanjut produkmu.

Bagus Mana?

Setelah membandingkan dua teknik ini sebenarnya bukan strategi mana yang lebih unggul melainkan strategi mana yang lebih cocok diterapkan pada bisnismu. Untuk memahami strategi mana yang lebih cocok untuk bisnismu kamu dapat analisis terlebih dahulu bisnismu ini memiliki value dan experience yang menarik atau tidak untuk para customer, bila memiliki hal tersebut maka kamu bisa menggunakan teknik storyselling.

Nah itulah teknik Selling dan Storyselling, buat kamu yang masih bingung tentang harus pakai strategi yang mana untuk bisnismu, bole langsung aja hubungi Biko ya dengan klik tombol hijau di pojok kanan.

Share Info ini Yuk !

WeCreativez WhatsApp Support
Biko disini, Siap membantu Kamu, Silahkan tanya apa saja :)
👋 Hi, Ada yang bisa Biko bantu?